Tittle : Sometime, something will be different
Author : Hime Misaki
Rating : T
Main cast : Lee Jiah
Kim Hana
Jo Youngmin
Jo Kwangmin
And other cast
Genre : Romace Sad
Length : Chapter
Caution : Karya murni dari otak kecil seorang yeoja biasa saja bernama Amanda yang tak lain adalah saya sendiri. No Plagiarism! No Copas without permittion!
WARNING : Cerita yang gak bermutu dibandingkan dengan karya karya Meg Cabot atau author-author hebat yang lain.. Bahasa membingungkan.. Banyak typo bertebaran(mungkin).
NB : Ini chapter terpendek yang pernah saya buat karena saya lagi kekurangan inspirasi ._.v
XXX
Chapter 7 : New Problem
Jiah POV
“Apa yang kau belikan untukku?”, tanyaku ketika melihat Youngmin dating membawa sebuah nampan besar. Kututup buku Biologi yang sedari tadi kubaca sembari menunggu kedatangan Yougmin. Kantin sangat ramai. Tentu saja, ini kan waktu istirahat.
“Hanya ini yang tersisa.”, jawabnya lalu menaruh nampannya dan duduk di hadapanku.
Kulirik sedikit isi nampan yang tadi dibawa Youngmin tadi. 2 piring salad dan sekotak besar kentang goreng yang terlihat masih panas. Langkap dengan 2 gelas lemon squash. Kucomot kentang gorengnya dan kumasukkan ke mulutku. Aku melirik Youngmin yang sedari tadi diam. “Apa kau tidak lapar?”, tanyaku ringan.
Bukannya menjawab pertanyaanku, Youngmin malah bertanya balik dengan tatapan yang sulit kuartikan. Antara cemas dan takut. “Kau suka?”
“Aku menyukai semua jenis makanan.”, jawabku ringan diselingi tawaku yang renyah. Ini benar kok. Aku menyukai semua jenis makanan yang tersaji di hadapanku. Asalkan itu bukanlah makanan mentah.
Kutangkap Youngmin tersenyum riang. “Glad to hear it.”, ucapnya lalu segera mengambil piring saladnya. Begitu juga denganku. Mengambil sepiring saladku, maksudku. Disudut mataku, bias kulihat Youngmin tengah menyantap saladnya dengan lahap. Senyum menghiasi bibirku sesaat. Aku mulai memakan saladku.
Rasanya, tak begitu buruk. Hey, ini S School. Sekolah terbaik di Seoul. Bukankah tidak mungkin jika rating sekolah ini jatuh hanya karena makanan yang disediakan oleh kantin ‘tak layak makan’? Tentu saja rasanya enak.
“Maaf mengganggu. Bolehkan aku makan disini bersama kalian?”, sebuah suara yang sangat lembut terdengar olehku. Membuatku mendongak dan melihat yeoja kecil yang sangat imut dengan nampan di tangannya berdiri di samping mejaku.
Aku.. merasa asing dengan wajah yeoja ini. Apakah dia murid baru? Tapi, tak biasanya kepala sekolah Jo menerima murid baru pada pertengahan semester seperti ini. Hmm.. Jadi, siapa yeoja ini?
Tapi, sebelum aku menanyakannya, Youngmin mendahuluiku. Yang mengejutkanku, dia tak bertanya siapa yeoja ini. Seperti sudah kenla sebelumnya, sudah mengenal yeoja kyeopta ini. Youngmin mempersilahkannya ikut bergabung dengan acara makan kami. Dengan kata lain, menyetujui permintaan yeoja itu tadi.
Kufikir, yeoja kyeopta itu akan duduk di samping Youngmin. Yah, dia kan putra sulung pemilik S School-siapa yang tak tau?- yang sangat popular di sekolah milik ayahnya sendiri ini. Siapa juga yang tak terpikat dengan sikapnya, yang banyak orang bilang, penuh charisma ini?
Yeoja kyeopta itu malah meminta izin untuk duduk di sampingku dengan sopan. Membuatku sedikit canggung. Karena tak pernah sekalipun dalam sejarah hidupku ada seorang manusia yang bertingkah sopan dihadapanku.
Tapi, kurasa, Lee Jiah yang lama masih bersemat di jiwaku yang sekarang ini. Kau tau kan? Lee jiah sang yeoja iblis. Buktinya, aku bertingkah seperti dia tak ada di sampingku. Mengarti maksudku? Kembali memakan salad di piringku yang masih tersisa dengan sikap masa-bodoh-soal-itu.
Aku meneguk lemon squash-ku pelan. Kudengar yeoja kyeopta yang duduk di sebelahku ini berdeham-deham kecil. Membuatku menoleh kearahnya. Begitu juga dengan Youngmin. Wajah imutnya sangat menggemaskan. Bentuk wajahnya yang kecil juga matanya yang besar dan bibir mungilnya. Neomu neomu kyeopta~ >.
“Anu,, Aku.. masih belum mengetahui seluk beluk sekolah ini. Maukah kau.. Mm, mengantarkanku berkeliling, Youngmin-ssi?”, tanyanya ragu-ragu. Mungkin takut melakukan kesalahan di kata-katanya.
Aku memandangnya cukup lama. Mencoba melihat dan mengingat apa yang terlihat di mataku. Kusimpan dengan baik dalam memoriku. Sedikit kulihat pada raut wajahnya. Dia… seperti mempunyai trauma. Sikapnya terlihat selalu ragu-ragu.
“Dengan senang hati, Hyuna-ssi.”, jawab Youngmin kemudian. Begitu lembut dan hangat. Namun, tak membuat tatapanku pada yeoja kyeopta ini teralihkan.
“Kau-…”, kataku datar. Berharap ini dapat memancing reaksinya. Dan benar saja, dia menoleh ke arahku dengan tatapan “Ye?’. Aku menatap matanya yang besar. Mencoba menyelami matanya dan berharap menemukan sesuatu yang aku harapkan. Tapi, kuputuskan untuk berhenti tepat sebelum aku mendapatkannya. Yah, siapapun lebih senang ‘diberi’ daripada ‘mencuri’, bukan?
“Berhati-hatilah. Namja ini mesum.”, lanjutku datar sambil menuding Youngmin. Matanya yang sudah besar menjadi semakin besar saat dia sedang terkejut. Dan tentunya menambah image yeppeo yang memang sudah melakat kepadanya sejak awal.
“Yakk!! Apa yang kau katakan!? Aku mesum!!?”, bentak Youngmin kemudian. Merasa tak terima dengan penghinaan kecil yang baru saja kulakukan terhadap dirinya.
Aku menoleh kearahnya. “Yak! Kau kan memang mesum!”, bantahku tak mau kalah. Dia memang mesum, bukan? Sudah 2 kali dia menciumku, tanpa izin dariku pula -_-
Jiah POV –End-
Author POV
Hyena hanya terbengong melihat pemandangan dihadapannya kini. Seorang Jo Youngmin, anak pemilik S School, terlibat adu mulut dengan seorang yeoja yang ia tak ketahui namanya. Pemandangan ini, pemandangan yang tak pernah ia lihat selama 4 tahun belakangan ini. Membuat yeoja kyeopta ini tanpa sadar terkikik pelan.
Tanpa ia sadari, kikikannya itu membuat Youngmin dan Jiah berhenti beradu mulut dan menoleh ke yeoja kyeopta yang masih terkikik tersebut. Seulas senyum tergambah di bibir keduanya.
“Batu sekeras apapun, pada akhirnya akan tetap menjadi tanah.”, ucap Jiah penuh misteri melihat suasana di meja ini tak secanggung tadi. Kentang goreng yang dipesan Youngmin tadi, yang masih panas, tambah panas kerena kehangatan ini XD
Tangan Jiah terulur meminta sambutan yang tak kalah hangat dari yeoja kyeopta yang masih terkikik pelan. “Naneun Lee Jiah imnida.”, ucap Jiah kemudian dibarengi dengan senyum tulus yang tergambar sedemikian rupa di wajah cantiknya. Berusaha menyambut yeoja kyeopta, yang sampai sekarang belum ia ketahui namanya itu, sebaik mungkin agar tak canggung lagi seperti tadi.
Yeoja kyeopta-Hyena-yang tengah terkikik tadipun langsung berhenti melihat uluran tangan yang indah. Kepalanya mendongak dan melihat wajah Jiah yang hangat. Tanpa sadar, tangan Hyena menyambut uluran tangan Jiah dengan tambahan senyum kyeoptanya yang juga turut menyambut senyum hangat Jiah. “Naneun Jung Hyena imnida.”, balasnya memperkenalkan diri balik.
Jiah kembali membalas senyum kyeopta Hyena. Entah kenapa, ada gejolak-gejolak yang ada di dadanya. Seolah Jiah memiliki kewajiban untuk membuat yeoja kyeopta yang baru dikenalnya semenit yang lalu ini. Hatinya, menyambut Hyena dengan ramah. Tak seperti Jiah yang dulu.
“Yakk~!! Kekantin tak mengajak kami!! Mentang-mentang sudah punya yeojachingu!”, seru seseorang yang tak lain adalah Jeongmin sambil duduk di bangku kosong sebelah Youngmin. Diikuti beberapa rombongannya. Kau tau? Mereka? Ya! Donghyun, Hyunseong, Kwangmin juga Minwoo.
“Iya, benar! Hyung jadi sering mengabaikan kami jika dirumah gara-gara dia sudah punya yeojachingu!”, sahut Minwoo mengiyakan dan duduk di bangku yang masih tersisa untuknya.
“Ah, memang begitu kan? Dan kenapa kalian tidak mencari yeojachingu saja? Bukannya menggangguku dan yeojachinguku yang sedang berduaan ini.”, bantah Youngmin santai sambil memakan kentang gorengnya.
“Yakk! Kau anggap apa Hyena-ssi? Hantu!?”, sahut Hyunsoeng meralat kata ‘sedang berduaan’ yang tadi dilontarkan Youngmin.
Sementara mereka berdebat, Kwangmin dan Donghyun hanya menonton sambil diam-diam menghabiskan sekotak besar kentang goreng yang ada dihadapannya. Lain halnya dengan Hyena dan Jiah yang tengah terkikik pelan melihat perdebatan mereka. Sementara itu, Kim Hana perlahan mengendap-endap hendak mengageti sahabat lamanya,. Ya, benar! Lee Jiah.
“Yak! Sepertinya hal yang paling menyenangkan adalah mengganggu orang pacaran.”, kata Hana nyaring sambil merangkul Jiah dari belakang.
Jiah menoleh dan matanya sedikit terbelalak terkejut melihat siapa orang yang sedang merangkulnya kini. Seorang yeoja yang sudah ia sakiti hatinya sedemikian hingga, bukannya menaruh dendam atau merasa benci kepadanya. Hana malah kembali akrab dengannya.
--Dialog Version—
Hana : Hey, aku makan ya kentangmu?
Jiah : Silahkan, kawan :D
Hyunseong : Yak! Aku mau kentangnya!
Donghyun : Hey, jadi apa saja yang telah kaulakukan dengan Jiah? *bisik-bisik
Minwoo : Apakah kau sudah pernah merasakan bibirnya? *bisik-bisik
Jeongmin : Atau jangan-jangan, kalian sudah melakukan hal ‘itu’ ya? *bisik-bisik
Youngmin : Yak! Apa sih yang kalian-…
Jiah : Aku bisa mendengar apa yang kalian katakana, Donghyun, Minwoo dan juga Jeongmin *aura iblis
DH, MW, JM : *tergagu* A-a-a..
Kwangmin : Sudahlah, Jiah. Tak perlu kau perdulikan hyung-hyungku ini. Mereka memang tak bermoral XD
Hana : Wkwkwk… ‘Tak bermoral’ XD
Donghyun : Apa yang kau katakan, hah?! -_- *jitakKwangmin
--Dialog version—END
Bahagia? Tentu saja mereka semua sedang bahagia disana. Siapa yang tak bahagia bila mereka sedang bercanda? Dengan teman yang tak pernah mereka ajak bercanda sebelumnya pula. Tapi, berbeda dengan Kwangmin yang tengah menimbang-nimbang antara perjanjiannya dengan hyung 6 menitnya dulu. Apa kau masih ingat perjanjiannya?
Tbc.. ^_^
Author : Hime Misaki
Rating : T
Main cast : Lee Jiah
Kim Hana
Jo Youngmin
Jo Kwangmin
And other cast
Genre : Romace Sad
Length : Chapter
Caution : Karya murni dari otak kecil seorang yeoja biasa saja bernama Amanda yang tak lain adalah saya sendiri. No Plagiarism! No Copas without permittion!
WARNING : Cerita yang gak bermutu dibandingkan dengan karya karya Meg Cabot atau author-author hebat yang lain.. Bahasa membingungkan.. Banyak typo bertebaran(mungkin).
NB : Ini chapter terpendek yang pernah saya buat karena saya lagi kekurangan inspirasi ._.v
XXX
Chapter 7 : New Problem
Jiah POV
“Apa yang kau belikan untukku?”, tanyaku ketika melihat Youngmin dating membawa sebuah nampan besar. Kututup buku Biologi yang sedari tadi kubaca sembari menunggu kedatangan Yougmin. Kantin sangat ramai. Tentu saja, ini kan waktu istirahat.
“Hanya ini yang tersisa.”, jawabnya lalu menaruh nampannya dan duduk di hadapanku.
Kulirik sedikit isi nampan yang tadi dibawa Youngmin tadi. 2 piring salad dan sekotak besar kentang goreng yang terlihat masih panas. Langkap dengan 2 gelas lemon squash. Kucomot kentang gorengnya dan kumasukkan ke mulutku. Aku melirik Youngmin yang sedari tadi diam. “Apa kau tidak lapar?”, tanyaku ringan.
Bukannya menjawab pertanyaanku, Youngmin malah bertanya balik dengan tatapan yang sulit kuartikan. Antara cemas dan takut. “Kau suka?”
“Aku menyukai semua jenis makanan.”, jawabku ringan diselingi tawaku yang renyah. Ini benar kok. Aku menyukai semua jenis makanan yang tersaji di hadapanku. Asalkan itu bukanlah makanan mentah.
Kutangkap Youngmin tersenyum riang. “Glad to hear it.”, ucapnya lalu segera mengambil piring saladnya. Begitu juga denganku. Mengambil sepiring saladku, maksudku. Disudut mataku, bias kulihat Youngmin tengah menyantap saladnya dengan lahap. Senyum menghiasi bibirku sesaat. Aku mulai memakan saladku.
Rasanya, tak begitu buruk. Hey, ini S School. Sekolah terbaik di Seoul. Bukankah tidak mungkin jika rating sekolah ini jatuh hanya karena makanan yang disediakan oleh kantin ‘tak layak makan’? Tentu saja rasanya enak.
“Maaf mengganggu. Bolehkan aku makan disini bersama kalian?”, sebuah suara yang sangat lembut terdengar olehku. Membuatku mendongak dan melihat yeoja kecil yang sangat imut dengan nampan di tangannya berdiri di samping mejaku.
Aku.. merasa asing dengan wajah yeoja ini. Apakah dia murid baru? Tapi, tak biasanya kepala sekolah Jo menerima murid baru pada pertengahan semester seperti ini. Hmm.. Jadi, siapa yeoja ini?
Tapi, sebelum aku menanyakannya, Youngmin mendahuluiku. Yang mengejutkanku, dia tak bertanya siapa yeoja ini. Seperti sudah kenla sebelumnya, sudah mengenal yeoja kyeopta ini. Youngmin mempersilahkannya ikut bergabung dengan acara makan kami. Dengan kata lain, menyetujui permintaan yeoja itu tadi.
Kufikir, yeoja kyeopta itu akan duduk di samping Youngmin. Yah, dia kan putra sulung pemilik S School-siapa yang tak tau?- yang sangat popular di sekolah milik ayahnya sendiri ini. Siapa juga yang tak terpikat dengan sikapnya, yang banyak orang bilang, penuh charisma ini?
Yeoja kyeopta itu malah meminta izin untuk duduk di sampingku dengan sopan. Membuatku sedikit canggung. Karena tak pernah sekalipun dalam sejarah hidupku ada seorang manusia yang bertingkah sopan dihadapanku.
Tapi, kurasa, Lee Jiah yang lama masih bersemat di jiwaku yang sekarang ini. Kau tau kan? Lee jiah sang yeoja iblis. Buktinya, aku bertingkah seperti dia tak ada di sampingku. Mengarti maksudku? Kembali memakan salad di piringku yang masih tersisa dengan sikap masa-bodoh-soal-itu.
Aku meneguk lemon squash-ku pelan. Kudengar yeoja kyeopta yang duduk di sebelahku ini berdeham-deham kecil. Membuatku menoleh kearahnya. Begitu juga dengan Youngmin. Wajah imutnya sangat menggemaskan. Bentuk wajahnya yang kecil juga matanya yang besar dan bibir mungilnya. Neomu neomu kyeopta~ >.
“Anu,, Aku.. masih belum mengetahui seluk beluk sekolah ini. Maukah kau.. Mm, mengantarkanku berkeliling, Youngmin-ssi?”, tanyanya ragu-ragu. Mungkin takut melakukan kesalahan di kata-katanya.
Aku memandangnya cukup lama. Mencoba melihat dan mengingat apa yang terlihat di mataku. Kusimpan dengan baik dalam memoriku. Sedikit kulihat pada raut wajahnya. Dia… seperti mempunyai trauma. Sikapnya terlihat selalu ragu-ragu.
“Dengan senang hati, Hyuna-ssi.”, jawab Youngmin kemudian. Begitu lembut dan hangat. Namun, tak membuat tatapanku pada yeoja kyeopta ini teralihkan.
“Kau-…”, kataku datar. Berharap ini dapat memancing reaksinya. Dan benar saja, dia menoleh ke arahku dengan tatapan “Ye?’. Aku menatap matanya yang besar. Mencoba menyelami matanya dan berharap menemukan sesuatu yang aku harapkan. Tapi, kuputuskan untuk berhenti tepat sebelum aku mendapatkannya. Yah, siapapun lebih senang ‘diberi’ daripada ‘mencuri’, bukan?
“Berhati-hatilah. Namja ini mesum.”, lanjutku datar sambil menuding Youngmin. Matanya yang sudah besar menjadi semakin besar saat dia sedang terkejut. Dan tentunya menambah image yeppeo yang memang sudah melakat kepadanya sejak awal.
“Yakk!! Apa yang kau katakan!? Aku mesum!!?”, bentak Youngmin kemudian. Merasa tak terima dengan penghinaan kecil yang baru saja kulakukan terhadap dirinya.
Aku menoleh kearahnya. “Yak! Kau kan memang mesum!”, bantahku tak mau kalah. Dia memang mesum, bukan? Sudah 2 kali dia menciumku, tanpa izin dariku pula -_-
Jiah POV –End-
Author POV
Hyena hanya terbengong melihat pemandangan dihadapannya kini. Seorang Jo Youngmin, anak pemilik S School, terlibat adu mulut dengan seorang yeoja yang ia tak ketahui namanya. Pemandangan ini, pemandangan yang tak pernah ia lihat selama 4 tahun belakangan ini. Membuat yeoja kyeopta ini tanpa sadar terkikik pelan.
Tanpa ia sadari, kikikannya itu membuat Youngmin dan Jiah berhenti beradu mulut dan menoleh ke yeoja kyeopta yang masih terkikik tersebut. Seulas senyum tergambah di bibir keduanya.
“Batu sekeras apapun, pada akhirnya akan tetap menjadi tanah.”, ucap Jiah penuh misteri melihat suasana di meja ini tak secanggung tadi. Kentang goreng yang dipesan Youngmin tadi, yang masih panas, tambah panas kerena kehangatan ini XD
Tangan Jiah terulur meminta sambutan yang tak kalah hangat dari yeoja kyeopta yang masih terkikik pelan. “Naneun Lee Jiah imnida.”, ucap Jiah kemudian dibarengi dengan senyum tulus yang tergambar sedemikian rupa di wajah cantiknya. Berusaha menyambut yeoja kyeopta, yang sampai sekarang belum ia ketahui namanya itu, sebaik mungkin agar tak canggung lagi seperti tadi.
Yeoja kyeopta-Hyena-yang tengah terkikik tadipun langsung berhenti melihat uluran tangan yang indah. Kepalanya mendongak dan melihat wajah Jiah yang hangat. Tanpa sadar, tangan Hyena menyambut uluran tangan Jiah dengan tambahan senyum kyeoptanya yang juga turut menyambut senyum hangat Jiah. “Naneun Jung Hyena imnida.”, balasnya memperkenalkan diri balik.
Jiah kembali membalas senyum kyeopta Hyena. Entah kenapa, ada gejolak-gejolak yang ada di dadanya. Seolah Jiah memiliki kewajiban untuk membuat yeoja kyeopta yang baru dikenalnya semenit yang lalu ini. Hatinya, menyambut Hyena dengan ramah. Tak seperti Jiah yang dulu.
“Yakk~!! Kekantin tak mengajak kami!! Mentang-mentang sudah punya yeojachingu!”, seru seseorang yang tak lain adalah Jeongmin sambil duduk di bangku kosong sebelah Youngmin. Diikuti beberapa rombongannya. Kau tau? Mereka? Ya! Donghyun, Hyunseong, Kwangmin juga Minwoo.
“Iya, benar! Hyung jadi sering mengabaikan kami jika dirumah gara-gara dia sudah punya yeojachingu!”, sahut Minwoo mengiyakan dan duduk di bangku yang masih tersisa untuknya.
“Ah, memang begitu kan? Dan kenapa kalian tidak mencari yeojachingu saja? Bukannya menggangguku dan yeojachinguku yang sedang berduaan ini.”, bantah Youngmin santai sambil memakan kentang gorengnya.
“Yakk! Kau anggap apa Hyena-ssi? Hantu!?”, sahut Hyunsoeng meralat kata ‘sedang berduaan’ yang tadi dilontarkan Youngmin.
Sementara mereka berdebat, Kwangmin dan Donghyun hanya menonton sambil diam-diam menghabiskan sekotak besar kentang goreng yang ada dihadapannya. Lain halnya dengan Hyena dan Jiah yang tengah terkikik pelan melihat perdebatan mereka. Sementara itu, Kim Hana perlahan mengendap-endap hendak mengageti sahabat lamanya,. Ya, benar! Lee Jiah.
“Yak! Sepertinya hal yang paling menyenangkan adalah mengganggu orang pacaran.”, kata Hana nyaring sambil merangkul Jiah dari belakang.
Jiah menoleh dan matanya sedikit terbelalak terkejut melihat siapa orang yang sedang merangkulnya kini. Seorang yeoja yang sudah ia sakiti hatinya sedemikian hingga, bukannya menaruh dendam atau merasa benci kepadanya. Hana malah kembali akrab dengannya.
--Dialog Version—
Hana : Hey, aku makan ya kentangmu?
Jiah : Silahkan, kawan :D
Hyunseong : Yak! Aku mau kentangnya!
Donghyun : Hey, jadi apa saja yang telah kaulakukan dengan Jiah? *bisik-bisik
Minwoo : Apakah kau sudah pernah merasakan bibirnya? *bisik-bisik
Jeongmin : Atau jangan-jangan, kalian sudah melakukan hal ‘itu’ ya? *bisik-bisik
Youngmin : Yak! Apa sih yang kalian-…
Jiah : Aku bisa mendengar apa yang kalian katakana, Donghyun, Minwoo dan juga Jeongmin *aura iblis
DH, MW, JM : *tergagu* A-a-a..
Kwangmin : Sudahlah, Jiah. Tak perlu kau perdulikan hyung-hyungku ini. Mereka memang tak bermoral XD
Hana : Wkwkwk… ‘Tak bermoral’ XD
Donghyun : Apa yang kau katakan, hah?! -_- *jitakKwangmin
--Dialog version—END
Bahagia? Tentu saja mereka semua sedang bahagia disana. Siapa yang tak bahagia bila mereka sedang bercanda? Dengan teman yang tak pernah mereka ajak bercanda sebelumnya pula. Tapi, berbeda dengan Kwangmin yang tengah menimbang-nimbang antara perjanjiannya dengan hyung 6 menitnya dulu. Apa kau masih ingat perjanjiannya?
Tbc.. ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar